Indonesia bukan Korea Selatan


Saat ini hampir setiap stasiun televisi dan radio bahkan di dunia maya sering dibahas mengenai Korea Selatan. Kpop adalah salah satu trend yang begitu menyentuh hampir disetiap sisi kehidupan masyarakat kita, mulai dari lagu, Film (Sinetron), gaya berpakaian, tarian (dance) dan sebagainya. Sebut saja group 2pm, psy untuk grup musik dan full house untuk sinetron. Masyarakat kita mungkin merasa senang dengan musik / lagu dan sinetron Korea tersebut karena memang menarik dan enak untuk dilihat dan didengarkan. Mulai dari orang dewasa hingga anak usia sekolah dasar mampu membius dan mengidolakan para penyanyi dan pemain film / sinetron dari negeri gingseng tersebut. Lalu.... masalah buat kita.. ? bisa iya ataupun bisa jadi hal yang mengkhawatirkan bagi perkembangan dan jiwa khususnya anak didik kita. Mengapa demikian ? kalau kita perhatikan dan amati dari gaya dan kostum pakaian penyanyi grup saja sungguh miris dan agak vulgar. Ini yang membuat para remaja mengidolakan dan mampu merubah gaya pakaian remaja itu sendiri. Bagaimana remaja kita mau maju dan berkembang kalau gaya berpakaian tidak melambangkan budaya timur. Saya bukannya antipati terhadap perkembangan musik dan sinetron dari negeri gingseng tapi lebih pada bagaimana budaya dan kemampuan bangsa Indonesia khususnya generasi muda untuk mengembangkan dan melestarikannya. Kita memiliki budaya yang kaya akan seni tari dan lagu daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Apakah kita sebagai generasi muda hanya sebagai penonton atau kah kita mampu dalam mengeksplorasikan keanekaragaman budaya menjadi sesuatu yang bermanfaat ? jawabannya tentu tidak semudah membalikan telapak tangan. Kerja keras dan usaha serta dukungan dari pemerintah sangat membantu proses terciptanya budaya menghargai dan menjadikannya sebagai kebanggaan Indonesia. Kunjungan dan perjalanan saya ke Korea Selatan beberapa waktu yang lalu dalam rangka memenuhi undangan dari Chungcheongbuk-do office of Education (Dinas Pendidikan Korea Selatan) sangat menarik sekali. Mengapa ? karena bagaimana pemerintah Korea Selatan dalam hal ini Dinas Pendidikannya menjamu kita dengan sangat baik sekali. Bagaimana dan apa saja yang menarik dalam kunjungan tersebut akan saya ceritakan di lain kesempatan. Menarik benang merah dari apa yang saya paparkan di atas dengan kunjungan atas undangan itu adalah begitu besar dan seriusnya pemerintah Korea Selatan dalam mempromosikan wisata negeri gingseng mulai dari musik, sinetron televisi hingga kebudayaan lainnya. Wisatawan yang berkunjung akan merasa betah dan senang untuk tinggal. Di satu sisi menambah pemasukan dari para wisatawan di sisi lain menjadikan Korea Selatan sebagai negara yang mampu menyedot para pelancong dari berbagai negara untuk berkunjung setelah menyaksikan sinetron dan gaya para boy band dan girl band bernyanyi. Bagaimana dengan Indonesia... ? Indonesia adalah negara kaya dengan berbagai macam sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berjumlah sepuluh kali lipat penduduk Korea Selatan. Maju dan berkembangnya suatu negara tergantung dari bagaimana sinerginya antara pendidikan yang ujung tombaknya guru dengan pemerintah. Kebijakan dan program yang mendukung setiap kemajuan akan berdampak pada kesejahteraan rakyatnya. Harapan itu masih ada... :) Bangkitlah Indonesiaku ...... !

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.